DalamKonseling, pengambilan keputusan adalah tanggung jawab Pasien. Pada waktu Tenaga Kesehatan Lingkungan membantu Pasien terjadi langkah-langkah komunikasi secara timbal balik yang saling berkaitan (komunikasi interpersonal) untuk membantu Pasien membuat keputusan. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi 2021I. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1APetunjukJawab pertanyaan dengan jelasPeserta ujian dilarang bekerja sama atau dengan soal yang menurut Anda lebih mudah kembali jawaban sebelum dikumpulkanSoalDalam proses komunikasi, terdapat yang namanya alur komunikasi. Coba sebut dan jelaskan komponen dan bagaimana pola alur dari komunikasi!Dalam proses komunikasi antar pribadi adakalanya komunikator dan komunikan harus saling memahami pentingnya ciri berkomunikasi yang baik dengan saling memiliki sikap rasa positif dan kesamaan/kesetaraan. Coba jelaskan maksudnya.!Setelah mempelajari komunikasi antar pribadi, tentu kita tidak asing lagi dengan istilah komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal. Coba jelaskan dan berikan contoh dari komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal.!Sebagai seorang komunikator, tentunya harus mampu menyampaikan pesan dengan baik dan dapat dipahami oleh penerima atau komunikan. Coba jelaskan bagaimana seorang komunikator bias mengetahui bahwa komunikasi yang dilakukan adalah efektif dan dipahami oleh penerima atau komunikan!Sebagai calon seorang konselor tentunya harus menguasai komunikasi antar pribadi. Coba jelaskan bagaimana seharusnya seorang konselor dalam membangun hubungan dalam kaitannya dengan komunikasi antar pribadi dalam konteks bimbingan dan konseling!Selamat Mengerjakan...!File Soal Komunikasi Antar Pribadi Pdf Download Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1A Klik disiniII. Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas 1BSoalDalam kehidupan sehari-hari kita tidak bias lepas dengan yang namanya komunikasi. Coba jelaskan dan berikan contoh, apakah yang disebut dengan komunikasi, serta jelaskan tujuan dan makna dari komunikasi!Dalam proses komunikasi antar pribadi adakalanya komunikator dan komunikan harus saling memahami pentingnya ciri berkomunikasi yang baik dengan saling memiliki sifat keterbukaan dan Empati, Coba jelaskan maksudnya.!Dalam proses pelaksanaan komunikasi antar pribadi terdapat istilah dekonding dan enkonding antara kominikator dengan komunikan dalam menyampaikan pesan. Jelaskan maksud dari decoding dan encoding dan berikan contoh !Menjadi komunikator yang baik, tentunya perlu adanya suatu pelatihan supaya seorang komunikator dapat menyampaikan pesan dengan baik dan bias dipahami oleh penerima atau komunikan. Coba jelaskan cara-cara yang bias dilakukan oleh seseorang supaya bisa menjadi komunikator yang baik!Sebagai calon seorang konselor tentunya harus mampu menguasai komunikasi antar pribadi agar tidak terjadi miss persepsi oleh konseli. Coba jelaskan bagaimana cara seorang konselor menghindari miss pespespsi dari seorang konseli!Selamat Mengerjakan...! Download Soal UTS Komunikasi Antar Pribadi Kelas1B Klik disini
konseling khususnya di sekolah sekolah, karena melihat karakter siswa yang memasuki masa remaja dimana harus mendapatkan perhatian lebih dan komunikasi secara emosional. Dalam hal ini perlu kita ketahui Komunikasi Interpersonal mengandung lima karakteristik, yaitu keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif, dan kesamaan, AW (2011). Dalam
Bagi konselor pemula biasanya sangat tergoda untuk mengajukan pertanyaan dengan banyak. Jika ini anda laku-kan, maka anda perlu bertanya pada diri anda sendiri, "Apa tujuan saya bertanya kepada konseli?" Jika konselor terlalu banyak memberikan pertanyaan kepada konseli, maka tampak bahwa itu bukan proses konseling, tetapi proses interogasi, dan hal ini akan membuat konseli akan lebih tertutup dan menarik diri. Tujuan konseling antara lain adalah mengeksplorasi atau menggali permasalahan konseli. Tetapi eksplorasi ini tidak sepenuhnya di tangan konselor. Jika konselor terlalu banyak bertanya, ada kemungkinan bahwa konseli akan berbicara setelah ditanya oIeh konselor. Sehingga konseli akan menjawab sebatas apa yang ditanyakan oleh konselor. Pertanyaan yang terlalu banyak akan membahayakan hubungan antara konselor dan konseli. Sebab ada kemungkinan konselor bertanya sesuatu yang menyimpang dari apa yang diinginkan oleh konseli. Jika konselor akan mengajukan pertanyaan kepada konseli, maka harus jelas tujuan dan harapan jawaban yang sekiranya akan diberikan oleh konseli. Jika hal ini tidak dipikirkan, maka proses konseling akan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada dua katagori atau penggolongan pertanyaan. Dua katagori pertanyaan tersebut adalah "pertanyaan terbuka/open question dan "pertanyaan tertutup/closed question". Kedua macam pertanyaan itu dapat dipergunakan selama proses konseling dan sangat penting bagi anda untuk memahami perbedaan di antara keduanya. Pertanyaan tertutup Closed question adalah perta-nyaan yang mengarahkan pada jawaban yang spesifik. Dan biasanya jawaban yang diharapkan pun sangat pendek. Jawaban itu seperti, "Ya” atau “Tidak” Sebagai contoh "Apakah kau datang ke sini dengan naik bus?” atau, “Berapa lama anda tinggal di Surabaya?”. Selama proses konseling, anda bisa memberikan pertanyaan tertutup berulang kali, sebatas kebutuhan yang, spesifik. Hanya saja, setelah konseli memberikan jawaban, sebisa mungkin konseli didorong untuk memberikan jawaban lebihl lanjut. Pertanyaan tertutup yang diberikan oleh konselor sangat berbeda dengan pertanyaan yang disampaikan oleh jaksa penuntut di ruang pengadilan. Jaksa akan meminta jawaban yang langsung tanpa ada tambahan lain. Tetapi konselor bukan jaksa, konselor akan memberikan kebebasan bagi konseli untuk dapat berbicara lebih terbuka dan lebih dalam. Pertanyaan terbuka Open question adalah pertanyaan yang sangat berbeda dengan pertanyaan tertutup. Pertanya-an ini memberikPertanya-an konseli suatu ruPertanya-ang yPertanya-ang luass untuk menggali apa saja yang ada dalam dirinya serta mendorong konseli untuk lebih bebas. Jika konselor bertanya, "Apakah anda ke sini naik bus?" maka jawabannya akan “Ya atauTidak". Tetapi jika konselor bertanya, "Bagaimana cara anda bepergian ke sini?" Maka konseli mempunyai kebebasan untuk menjawab. Di bawah ini ada beberapa contoh perbedaan antara pertanyaan tertutup dengan pertanyaan terbuka. Contoh 1 . Tertutup Apakah anda marah? Terbuka Bagaimana perasaan anda? Contoh 2. Tertutup Berapa anak anda? Terbuka Bisakah anda ceritakan tentang anak-anak anda? Contoh 3. Tertutup Apakah anda sering berdiskusi dengan istri anda? Terbuka Bagaimana hubungngan anda dengan istri anda? contoh 4. Tertutup Apakah ayah anda menyuruh anda menemui saya? Terbuka Apa yang membuat anda datang kemari? Contoh 5. Tertutup Apakah perubahan itu mengganggu anda? Terbuka Bagaimana perubahan itu bisa mempengaruhi anda? Jika anda melihat. Pertanyaan tertutup yang diajukan oleh konselor maka tampak bahwa konseli tidak mempunyai kesempatan untuk mempergunakan imajinasinya dalarn memberikan jawaban. Jawaban yang diberikan akan sangat pendek dan tidak akan mendorong konseli untuk lebih kreatif dan berbagi informasi baru yang dipunyainya. Pertanyaan terbuka akan sangat berbeda dengan per-tanyaan tertutup. Sebab melalui perper-tanyaan terbuka seringkali konselor mendapatkan jawaban yang tidak terduga. Sebagai contoh, anda bertanya, "Ceritakan tentang anak-anak anda". Jawaban yang anda harapkan adalah jumlah anak konseli anda. Tetapi konseli anda bisa menjawab, "Anak-anak saya sangat cantkl. dan sangat bahagia", atau, "Anak-anak saya sedang tumbuh, saya dan suami saya sangat senang dapat hidup bersama mereka”. Dengan demikian jelas bahwa pertanyaan terbuka akan dapat memberikan berbagai macam jawaban. Hal ini tidak akan dapat diketahui oleh konselor sampai konseli menyatakannya dengan ungkapan verbal. Selain itu, pertanyaan terbuka lebih mengarahkan konseli untuk merasakan bahwa konselor memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Akan lain haInya jika konselor mempergunakan pertanyaan tertutup. Konseli akan merasa bahwa perta-nyaan itu hanya untuk kebutuhan konselor saja. Dalam pelaksanaan konseling, sebaiknya dihindari pertanyaan dengan mempergunakan kata tanya "Mengapa”. Hal ini dikarenakan, jika konselor mempergunakan kata tanya "Mengapa", pertanyaan itu cenderung untuk mengungkap pemikiran atau alasan-alasan konseli melakukan sesuatu. Tetapi tidak akan dapat mengungkap apa yang sedang terjadi dalam diri dan perasaannya. Pertanyaan tertutup cenderung untuk mengge-neralisasikan jawaban di luar. diri konseli, sehingga Jawaban itu tidak, tampak berasal dari diri konseli sendiri, dan terkadang tidak meyakinkan sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan "Mengapa" itu cenderung menyudutkan atau merasionalkan. Dalam hal ini ada tiga tujuan mengajukan pertanyaan, yaitu; a untuk mendorong konseli agar terbuka dan tidak menutup diri, b untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit; dan c untuk membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas dari situasi konseli. Tujuan pertama dari membuat pertanyaan adalah agar konseli lebih terbuka dan tidak menutup diri. Hal ini telah dibicarakan dimuka. Sehingga memberikan pertanyaan terbuka akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup. Tujuan kedua adalah untuk membantu konseli agar dapat lebih spesifik dan lebih konkrit. Konseli terkadang memberikan jawaban yang sangat umum. Hal tersebut tidak akan banyak membantu bagi konselor dan konseli sendiri karena sangat tidak mungkin untuk berpikir secara jelas tentang sesuatu permasalahan jika disampaikan secara bias dan melalui bahasa yang tidak spesifik Konselor membantu konseli untuk mengklasifikasi cara berpikir konseli. Lebih jelasnya, jika konseli memberikan kalimat yang samar-samar seperti "Hal-hal macam itu selalu mengganqgu saya". Kalimat "Hal macam-macam" merupakan ungkapan yang tidak akan dapat dimengerti atau tidak jelas. Untuk hal tersebut, konselor dapat menanyakan, "Apa yang anda maksud dengan hal yang macam-macam” atau pernyataan konseli sebagai berikut, "Saya tidak sanggup menahannya lagi". Kata "nya" dalam ungkapan konseli tersebut masih samar. Sebaiknya, kon-selor bertanya, "Siapa yang yanq membuat anda tidak sanggup menahan". Tujuan ketiga mempunyai kesamaan dengan tujuan kedua, yaitu membantu konselor mendapatkan pemahaman yang jelas tentang situasi/keadaan konseli. Terkadang konseli bercerita terlalu banyak sehingga cerita yang disampaikan sangat sulit untuk dipahami. Sebagai konselor, sebelum menanyakan suatu informasi kepada konseli, anda perlu mengetahui apakah informasi itu dibutuhkan atau tidak. Kemudian, jika anda tidak mempunyai informasi tersebut, apakah anda masih dapat membantu konseli? Jika jawaban itu "Ya", maka anda boleh membuat pertanyaan. Kebanyakan memberikan pertanyaan akan membuat konseli menutup diri dan menarik diri. Ingatlah bahwa parafrase dan refleksi perasaan akan dapat memotivasi konseli untuk dapat lebih terbuka. Oleh karena itu disarankan bagi anda untuk memberikan pertanyaan seba-tas pada tiga respon serta refleksi yang telah dibahas.
Denganpertanyaan yang terarah maka kita dapat mengembangkan komunikasi dua arah. Berikut ini dikemukakan teknik bertanya yang efektif. Komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagi konseling, ialah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dengan memanfaatkan saran- saran dari seseorang konselor kepada konseli
Workout Objective Understand why the recommended quiz answers result in the most effective communication style for US business culture. Prerequisite Complete the Interpersonal Communication Quiz – 25 Questions Recommended Frequency Just once Workout steps Find the questions that your answers differed with, and read through the explanations. List on a piece of paper the three things you will do differently when you communicate, based on your new understanding. Share your action plan with someone who can hold you accountable. Add your comments and additional questions in the comment section. Note After doing the interpersonal communication quiz, one member commented — “In some cultures Navajo-Native American, it is accepted tat the person never looks at the speaker in one on one conversations. In certain American regional cultures, if you are not looking at their eyes, you are not interested in the discussion, but in others, you are threatening.” Different cultures will recommend different things. This is just what is recommended in mainstream US business culture. ————————————————————————————————————————- Basic Interpersonal Etiquette Cultural differences and shyness sometimes lead a person to choose a less effective style… 1. When I first meet someone, I wait for the other person to make the introduction first. I introduce myself with a smile and offer a handshake. I hug the person. Recommended Answer is b – I hope this answer is fairly obvious. In business, success is dependent on who you know as much as what you know. If you always wait for other people to introduce themselves first, then you may miss out on opportunities to meet new people who could later help you in your career. Answer B helps you be proactive in engaging with others, so they can get to know you — an important first step in any positive interaction. Answer C would be uncomfortable in any business situation, as the other person doesn’t know you at all. It’s hard for them not to feel awkward if you met them for the first time and tried to go in for a hug. 2. When I first meet someone, I make an effort to remember and use peoples’ names. I don’t pay attention to names, as I tend to forget them. I only learn the names of important people. Recommended Answer is a – Knowing someone’s name and calling them by their name helps people stay engaged with you in conversation. You should always try to remember names, even if you don’t remember them all. Some techniques to remembering names include 1 Repeating their name in the next sentence you speak. 2 Associating their name with someone you know or someone famous Hilary like Hilary Clinton. Answer c is not the best style, as you may not immediately know who the important people are. You cannot judge importance based on titles, as there are junior level folks and support staff that could have significant influence in an organization. It’s also not good for your reputation to come across as arrogant. If you are wrong, and they happend to be important to your career, you have just burned a bridge for yourself. 3. When speaking with others I try to equalize my participation in the conversation. I usually do most of the talking. I usually let the other person do most of the talking. Recommended Answer is a – Answer b is less effective, because if you do most of the talking, you may be dominating too much of the conversation. That will come across as less-than-engaging. The listener could get bored, or think you are arrogant or too self-focused. It may be tempting to think answer c is best, as that means you are showing interest in what the other person is saying. However, it’s also less effective, as that person may feel heard, but they may not leave with a strong impression of you. Remember, a good rule of thumb for great interpersonal communication is to be interesting and interested. For both to happen, you need to equalize your participation in the conversation. 4. In conversations, I frequently use courtesy words and phrases – “thank you, please, sorry.” I occasionally use courtesy words and phrases. I never use courtesy words and phrases. Recommended Answer is b It should be pretty obvious why answer c is not right, as any business culture require some level of courtesy. But you may ask why answer a is not the most effective style? The reason is overly using polite words can be perceived as a sign of weakness in the US culture. Sometimes I see people, especially Asians, say more courtesy words than is necessary. I was born in China, so I know this is because we were taught that it’s always best to be more polite and deferential to authority. This is, unfortunately, not the case in the US. For example, if you frequently say sorry in conversations, you can start to build a negative reputation as someone who is often at fault or can be easily picked on. Both impression put you at a disadvantage in your career. So, it’s important to understand when to use courtesy words and when not to. Core Communication Style 1. When starting a conversation, I usually “warm-up” new conversations with small talk. avoid small talk and jump into more important matters. avoid starting conversations. Recommended answer is a I usually “warm-up” new conversations with small talk. Most people answer either a or b to this question. The reason answer a is recommended is because “small talk” can help break the ice, build a relaxed atmosphere for more conversation, and potentially build personal rapport with your new audience. “Small talk” can be about the weather, sports, stock market, news you heard this morning, etc. Usually you want to find something that you think is the most relevant to the people you are speaking with. Some people, especially foreigners from Asian countries, can make the mistake of thinking that making “small talk” will make them seem less serious, and therefore should be avoided. In American culture, this is not true, because those who know how to use the right “small talk” to help everyone relax will be more likely to be heard. I believe in the US, business people usually expect 2-3 minutes of “small talk” to ease into the conversation. This is why when I coach foreign business professionals on how to be more effective in the American business culture, I usually recommend that they keep up with some current events outside of work, so they can start or join “small talks” in a business conversation naturally. 2. When I discuss a topic I tend to talk about and focus on positive good aspects. I tend to talk about and focus on the negative bad aspects. I tend to complain. Recommended Answer is a This is, again, potentially because of cultural differences — I spent about 15 years in Asia and over 20 years in the US, so I can comment a bit on the cultural differences I have seen. In America, business professionals are more likely to respond positively if you deliver the message in a positive manner, such as positioning an unexpected negative outcome as an opportunity, and always ending on a positive note. In Asia, on the other hand, business professionals may view telling you about the “negative” aspects as being more honest, and so they are doing their job by warning you of the worst case scenario. This approach may have good intentions, but I have found it to be less effective in the US. 3. While listening, I tend to be distracted by things going on around me. I listen for meaning and ask questions. I listen intently and I don’t ask questions, as it would be impolite. Recommended answer is b It should be obvious why answer a is not the right answer. Answer b and c can come down to cultural differences. In Asia, where the business culture is much more hierarchical, it may be considered rude if you ask questions while listening. Whereas in the US, professionals will view you as thorough, engaged, and proactive if you ask questions while listening. 4. While conversing I tend to interrupt before the other person is done speaking to show my excitement for the subject. I wait until the other person is done speaking before I speak. I try to talk as little as possible. Recommended answer is b. This is pretty obvious, but sometimes difficult to do. When we are nervous to show that we know what we are talking about, really excited about a subject, or rushing to finish on time, we tend to start talking before the other person finishes his sentence. Depending on the other person’s style, this can be considered as either no big deal, or very rude. Ultimately, it’s just more respectful to wait until the other person is done speaking. 5. When I disagree with a person, I listen first, ask questions for clarification, then disagree non-judgmentally. I quickly point out the person is wrong and why. I say little or nothing. Recommended answer is a. You may think that this is the obvious right answer, but I used to think that answer b is the right approach. I used to be an engineer, and in that field the answers are black and white — either the circuits that I built worked, or they didn’t. I used to look at everything that way. If I was in a discussion and I found a flaw in their argument, I would be quick to point out why they were wrong. This win-lose attitude can be detrimental to your relationships and communication effectiveness, however. Nobody wants to be told that they are wrong, even if they are. Keep in mind that business is one big gray area, with no clear right or wrong answers. Communicating only why you disagree, without passing judgment as to who is right or wrong, will keep your tone constructive. It will also help you build, instead of destroy, relationships. This is key, as good relationships are essential to supporting a successful career. 6. When I have a negative opinion or comment, I just say it. I lead in with a positive comment first. I say nothing. Recommended answer is b. Leading with a positive comment will soften the blow, and therefore foster relationships. Neither a nor c is ideal if you just blurt it out, you will seem blunt, self-righteous, or rude to an American. However, if you say nothing, you’ll seem un-engaged, or you’ll make it seem like you cannot take a stand. Many shy people tend to say nothing, and think that if they seem agreeable to others, they will be liked and promoted. This is not true. Those who have trouble voicing their opinion are rarely promoted faster in American culture. People respect those who can speak their mind constructively. 7. To end a conversation, I often just leave. I begin to look impatient hoping the person will get the hint. I wrap up with a closing statement. Recommended answer is c. Just leaving can lead to confusion, and looking impatient is simply rude. It is always recommended to have a wrap-up, even if it’s quick. It could be a polite comment, like “it was a pleasure meeting you.” It could also be an action, like “I will call you next week to set up a follow up meeting.” Non-verbal Communication Etiquette While what you say and how you say it are important, how you communicate non-verbally with your face and body also has a significant impact on how someone perceives you, and whether they will stay engaged in the conversation. As you will see, in American business culture, non-verbal communication etiquette is all about balance. 1. In conversations, I tend to be serious and don’t smile often. I smile all the time. I smile at appropriate times. Recommended answer is c A balanced smile is best and more meaningful. If you smile all the time, it may come across as fake, nervous, or not serious enough. And if you don’t smile often, then you can unwittingly create unnecessary tension in the conversation. Smiling at the appropriate times will illicit a good response from the person you are speaking with, and keep the conversation relaxed and positive. 2. While conversing, I make eye contact. I sometimes make eye contact. I never make eye contact. Recommended answer is b In American business culture, eye contact is expected; otherwise you may seem like you are hiding something, you’re shy, or disinterested. With that said, constant eye contact can also unnerve the person you are speaking with, as constant eye contact can easily become a stalker stare. Again, balance is key you should make eye contact intermittently to keep engaged with the other person. 3. While conversing, I hold my head still at all times. I nod my head at appropriate times. I nod my head constantly. Recommended answer is b Keeping your head still all the time is unnatural. It will make you tense, and the person you are speaking with will feel that too. Nodding your head constantly may seem like a good idea, especially if you agree with everything the other person is saying, but this is also unnatural. It can make you appear too eager to please, and therefore boring to speak with, as you have nothing different to say. This is definitely a trend in American business culture. In Japan, you are expected to nod often to show your respect, otherwise you may be considered rude. 4. While conversing, I stand one-foot away from the person. I stand two- to three-feet away from the person. I stand five- to six-feet away from the person. Recommended answer is b I had no concept of personal space when I moved to America. In China, there are over 1 billion people, and I was constantly surrounded by people on the bus and sidewalk. It was natural to bump into people, or for others to stand really close to me. I never thought anything of it. In America, however, there is a concept of personal space. It’s about 1 foot around the person. You’re a little too close if you’re standing a foot away from someone else. They may feel like you are being too familiar with them, which could be very inappropriate for a business conversation. This is especially true if the person you are speaking with is of a different gender. Standing two to three feet away is ideal. Any further is too far away to engage in a conversation, unless you’re in a group setting. 5. When I am listening to the other person, I often cross my arms over my chest. I often lean back and turn my body away from the speaker. I often lean slightly forward and face my body toward the speaker. Recommended answer is c This style may be culturally universal. I think most of us would agree that crossing my arms over my chest is perceived as a defensive, closed up posture. Leaning back and turning my body away from the speaker is usually construed as being uninterested in the conversation. 6. When I’m in a group, I tend to frown a lot. I tend to smile and use humor at appropriate times. I tend to be serious. Recommended answer is b. Similar to question 1 above, it is important to smile occasionally, to keep the conversation friendly and engaging. Use humor only if you feel comfortable doing so. Appropriate humor is important, as a joke that is not funny will create an awkward silence. On the other hand, a joke that is too colorful can also create unease. As we discussed before, some people may think that it is important to be serious in a group-business setting to show that you are focused. This is unfortunately not true. Business conversations can get boring quickly if you are too serious. In the US, people will listen better to someone who can be animated in their discussions. Feedback Communication Style Whether you are giving feedback or receiving feedback, there is a right way and a wrong way to do it. Either way, it affects your career success. When giving feedback, it is important to be constructive in order to keep your team members motivated and help them grow. Only when they are motivated to perform, and are loyal to you, can they also help you succeed. When receiving feedback, it is important to sound open minded and receptive, to convey that you are eager to learn and are listening. 1. When I receive unfavorable feedback, I ask for specific examples and note where I need to improve. I get angry and defensive I deny the problem, make excuses, or plead ignorance. Recommended answer is a See my article, “How to Turn Negative Feedback to Your Advantage” to find out why A is the best answer. 2. When I disagree with the feedback I received I tell my boss directly and use examples to show him why he is wrong. I talk to HR to document my disagreement. I ask questions to understand why my boss has a difference perspective. Recommended answer is c Again, see my article, “How to Turn Negative Feedback to Your Advantage” to find out why C is the best answer. It should be obvious why a is not the best approach — even if you have examples to demonstrate your perspective, you don’t want to approach your boss with why he is wrong.’ That will just cause an argument, and at the end of the day, you will not convince him that he is wrong. Frankly, there is no right or wrong in feedback. If your boss perceives your performance to be a certain way, he is always right in his perception. If you disagree, you are only right in your perception. The take away here is to figure out why his perception is different from yours, and what you can do in the future to change it. Telling HR about your disagreement is okay, but don’t expect HR to do anything for you other than to document it. HR is not your friend; see my article, “Is HR Friend or Foe?” to learn more. 3. When I give a person feedback, I offer feedback both on their strength and development area. I only give positive feedback. I only give negative feedback so they can improve. Recommended answer is a. It’s always a good idea to provide balanced feedback. Nobody is perfect, and we all have strengths and development areas. Don’t just sugar-coat your words by giving predominantly positive feedback. You will do them a disservice, because you’re not helping them grow or get promoted. Finally, focusing too much on negative feedback can just de-motivate your team member. 4. When I give a person negative feedback, I focus on the person’s observable work or behavior and offer suggestions. I focus on what I don’t like about the person. I simply tell the person what to do right. Recommended answer is a. Many managers make this mistake and cannot separate their personal biases from observable facts. Don’t be one of them. Remember, the goal of giving feedback is to help people grow, not feeding your own ego. Answer C isn’t ideal either, since there is always more than one way to do things right. Don’t be too prescriptive in your feedback unless asked. Give the person enough details regarding how they can improve, why they need to improve, and let them grow in their own way. They will be more motivated to perform this way. 5. When I give a person feedback, I do it around others so everyone can hear. I do it in front of the supervisor. I talk with the person alone in a private place. Recommended answer is c. I hope it is obvious why. Social Communication at Work You may wonder — what does social communication have to do with my career success? A lot, actually. People tend to like working with others that are similar to them and respectful of them. Even though work is about your performance, it is also about how well you can get along with others. This last section can be especially important to foreigners working in the US. There are many aspects of the American culture that take time to learn and understand. The more you can understand it, the more effective and successful you can be in the American business world. 1. When a co-worker discuss a non-work related topic at work sport game, TV show, I politely leave the conversation. I listen or join in the conversation. I tell his boss that this co-worker is not working hard enough. Recommended answer is b. Socializing is a normal part of work. Of course, you still need to get your work done, but on top of that, you need to spend time getting to know your co-workers and boss on a personal level. The best way to relate is to find common interests or hobbies to discuss or participate in. People like to promote people they like. Just doing good work alone is not enough. It’s not fair but it’s reality. 2. When someone talks about an unfortunate or sad experience, I don’t comment on it. I try to change the subject. I try to relate to the person’s feelings and show sensitivity to his or her misfortune. Recommended answer is c. People expect you to show empathy and care when you hear about their misfortune. It will be considered rude if you don’t say anything that relates to their feelings or showed sensitivity. 3. If a co-worker has put on weight, I say nothing about it. I tell the person that he or she has changed in appearance. I honestly tell the person that he or she looks fat. Recommended answer is a. While it’s important to be social at work, it is also important to know which subjects are too sensitive to talk about. These may include weight, age, or religion. It’s important to remember that no one in America likes to hear negative comments about themselves, even if they are true. It is considered offensive, and will definitely harm any good relationship that you may have with the person. This may seem obvious to some, but for some foreigners, it is not so obvious. For example, whenever I visit my birth country, China, my relatives are always quick to point out how “chubby” or “strong” I look. I am a size 2 or 4 in the US. While my American self feels offended, my Chinese self reminds me that they do this for two reasons Chinese people are very direct when they communicate. Weight is not a taboo topic in China, as most people are actually underweight. In the 1960s, there was a mass famine in China. Since then, anyone who looks chubby or strong is considered well off. In other words, Chinese people use this comment as a compliment, to acknowledge that you are well-to-do. By contrast, many people in the US are worried about being overweight, so you can easily hurt their feelings if you tell them that they look heavier, or have had a change in appearance. As you can see, cultural differences can impact your communication style and your career success. If you ever travel and work in a different country than the one you were born in, it is important to invest time to understand the business culture of the country you are operating in, and adapt your communication style accordingly. The moral of the story it is important to invest time to socialize at work to build informal bridges and build a favorable reputation. If you are a foreigner working in the US, it is important to know what topics are sensitive to Americans and what are the appropriate responses without being too blunt or uninterested. The best way to really learn this is to immerse yourself in American culture outside of work – watch American TV, make American friends, and go to parties that are outside of your ethnic group. You will then learn what the norms are in American culture for a casual environment, and thus learn how to better socialize at work. I have lived in America for more than 20 years no, but I still remember some sense of culture shock from when I first came here. For example, when people say “Let’s do lunch soon,” and then never follow up to arrange it, it is not out of disrespect. People actually like to say these phrases as a way of saying “see you later.” It’s not a promise, as I originally thought, so don’t take offense. If you want to do lunch with them, just set it up yourself. It took me a good 5 to ten years before I felt “Americanized,” so be patient with yourself. Your comments Are any of the recommended answers or explanations a surprise to you? If so, why? Add your comments below and let’s have a discussion. Like this post? Help me out by sharing it on Linkedin, Email, Twitter, Facebook, Google+, etc. I am always in your corner. Best wishes to your career success. – Lei HubunganKepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal The Correlation of Confidence With Interpersonal Communication Restu Novi Andini1*, Ratna Widiastuti2, Moch Johan Pratama3 1Mahasiswa FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 2 Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas
Ilustrasi Pertanyaan Sulit tentang Komunikasi. Sumber PixabayTerdapat berbagai pertanyaan sulit tentang komunikasi yang dapat kamu ajukan kepada dosenmu, lho!Dikutip dari buku Komunikasi Pendidikan oleh Nofrion, komunikasi merupakan hal fundamental untuk kehidupan setiap manusia. Di setiap tahapan kehidupan, semua manusia perlu berkomunikasi. Dari komunikasi antarpribadi tersebut dapat terbentuk masyarakat sebagai mengenai komunikasi dianggap begitu penting. Maka tak heran jika perguruan tinggi kerap memasukkan materi ini ke dalam Sulit tentang KomunikasiIlustrasi Pertanyaan Sulit tentang Komunikasi. Sumber PixabayDalam proses belajar mengajar pada mata kuliah komunikasi, tak jarang dosen memberi penilaian lebih kepada mahasiswa yang aktif. Maka dari itu, cobalah untuk menanyakan berbagai pertanyaan sulit berikut ini pada dosenMengapa manusia perlu berkomunikasi?Mengapa komunikasi dianggap dapat memberi manfaat kepada manusia?Apa maksud dari komunikasi tindakan satu arah?Mengapa komunikasi disebut sebagai transaksi?Apa saja komponen yang ada dalam komunikasi?Apakah umpan balik merupakan bagian dari komunikasi yang sangat penting dan harus ada?Apa yang menyebabkan proses komunikasi terhambat?Apa saja yang mempengaruhi proses komunikasi?Mengapa komunikasi disebut dapat membantu pembentukan konsep diri?Bagaimana proses terbentuknya perilaku komunikasi?Apakah komunikasi dapat menjadi faktor keberhasilan organisasi?Bagaimana proses aliran komunikasi dalam sebuah organisasi?Siapa saja yang berperan dalam fungsi komunikasi sebagai antarpersonal?Apakah cara berkomunikasi dalam keluarga memberi pengaruh besar terhadap cara berkomunikasi seseorang?Apa saja jenis umpan balik?Bagaimana cara menyampaikan umpan balik yang tepat?Apa yang harus ditingkatkan agar komunikasi lebih baik?Apa yang terjadi apabila seseorang tidak menjalin komunikasi dengan orang lain?Mengapa seseorang harus melatih kemampuan public speaking?Apakah saat berkomunikasi seseorang boleh berasumsi?Apa yang terjadi apabila proses komunikasi tidak berjalan dengan baik?Siapa tokoh yang paling berpengaruh mengenai komunikasi?Apa bedanya komunikasi terapeutik dengan komunikasi sosial?Mengapa lingkungan dapat menjadi salah satu poin keberhasilan komunikasi?Bagaimana caranya agar memiliki kemampuan public speaking yang bagus?Bagaimana caranya agar terbiasa menyampaikan pendapat di depan orang banyak?Apakah komunikasi verbal harus dibarengi dengan komunikasi non verbal?Seberapa penting penerapan komunikasi non verbal?Nah itu dia sekilas mengenai beberapa pertanyaan tentang komunikasi yang sulit. Coba tanyakan pada dosenmu dan temukan jawabannya.LAU
21. Komunikasi Interpersonal . 2.1.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal . Komunikasi berasal dari kata Communicare yang mempunyai arti berpartisipasi, atau kata communnes yang berarti sama. Sehingga komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang memiliki kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

- Komunikasi interpersonal dikatakan efektif jika pesan yang diterima dan dimengerti sama seperti yang dikirimkan komunikator. Dalam bentuk komunikasi apa pun, termasuk interpersonal, keefektifan komunikasi sangat penting. Apabila komunikasinya efektif, berarti tujuan komunikasi yang ditetapkan komunikator Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2010, komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan tiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal berperan penting dalam kehidupan manusia. Mulai dari mempersuasi hingga menjalin hubungan akrab dengan orang lain. Syarat komunikasi interpersonal dikatakan efektif Dikutip dari buku Komunikasi Interpersonal dan Hubungannya dalam Konseling 2021 oleh Siti Rahmi, komunikasi interpersonal dikatakan efektif jika memenuhi tiga syarat utama, yakniPesan yang diterima komunikan dan yang dimaksud komunikator sama Sebuah proses komunikasi, baik interpersonal atau lainnya, akan dikatakan efektif jika komunikator dan komunikan mencapai kesamaan makna, berupa pemahaman dan pemaknaan pesan yang sama. Baca juga Komunikasi Interpersonal Pengertian Menurut Para Ahli dan Fungsinya Ditindaklanjuti dengan perbuatan sukarela Komunikasi interpersonal dikatakan efektif jika diikuti perbuatan sukarela dari komunikannya, sebagai salah satu bentuk tanggapan atas pesan yang diterimanya. Meningkatnya kualitas hubungan antarpribadi Setelah kesamaan makna dan perbuatan sukarela oleh komunikan, proses komunikasi interpersonal akan dikatakan efektif jika dibarengi dengan meningkatnya kualitas hubungan antarpribadi. Misalnya dari yang semula kurang akrab menjadi lebih akrab dan dekat. Karakteristik efektivitas komunikasi interpersonal Joseph A. Devito menjelaskan bahwa menurutnya ada lima karakteristik efektivitas komunikasi interpersonal, yaitu Openness keterbukaan Artinya individu harus mau terbuka pada individu lainnya ketika berkomunikasi. Terbuka diartikan mau menceritakan masalah atau sekadar mau memberi tanggapan atas informasi yang diterimanya.

Dalampenyusunan karya tulis ini, penulis mengalami berbagai kendala dan kesulitan, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Prikbadi
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah suatu proses pertukaran informasi yang hanya dilakukan antara dua orang, seperti orang tua dengan anak, suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya sehingga stimulus, pemaknaan dan umpan baliknya langsung bisa interpersonal merupakan suatu bentuk komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Komunikasi interpersonal berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, saling memberi inspirasi, semangat dan dorongan sehingga mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan sikap seseorang sesuai dengan topik yang dikaji interpersonal adalah pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal sangat penting, karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Komunikasi dialogis adalah komunikasi yang memungkinkan terjadinya pergantian bersama mutual understanding dan empati. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku Komunikasi Interpersonal Berikut definisi dan pengertian komunikasi interpersonal dari beberapa sumber bukuMenurut Arni 2005, komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Menurut Mulyana 2000, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Menurut Effendy 2001, komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan dua orang atau diantar sekelompok kecil orang dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Menurut Maulana dan Gumelar 2013, komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus yang berupa informasi atau Devito 1997, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain Wood 2013, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih dengan interaksi secara tatap muka ataupun bermedia, dan biasanya feedbacknya langsung Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, komunikasi interpersonal memiliki karaktersistik atau aspek-aspek tersendiri yang membedakan dengan jenis komunikasi lainnya, yaitu sebagai berikut Selektif. Kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya hanya dengan beberapa orang yang dikenal Dikatakan bersifat sistemis karena ia terjadi dalam sistem yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak sistem yang melekat pada proses komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Cara manusia berkomunikasi sangat beragam dan bervariasi. Unik. Pada tingkatan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangat unik, pada interaksi yang melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan romantis dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat berkembang dari masa ke masa. Transaksional. Pada dasarnya, komunikasi interpersonal adalah proses transaksi antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan anda di kantor menjelaskan sebuah gagasan, anda mengangguk sebagai tanda kalau anda paham. Ketika anda dimarah orang tua, bisa jadi kepala anda tertunduk sebagai tanda rasa bersalah. Individual. Kita mengetahui bahwa bagian terdalam dari komunikasi interpersonal melibatkan manusia sebagai individu yang unik dan berbeda dengan orang personal. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan pengetahuan personal dan wawasan kita terhadap interaksi manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, kita harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal. Menciptakan makna. Komunikasi interpersonal adalah berbagi makna dan informasi antara dua belah pihak. Kita tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi. Kita menciptakan makna seperti kita memahami tujuan setiap kata dan perilaku yang ditampilkan oleh orang Komunikasi Interpersonal Komponen-komponen dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi dapat dilihat pada gambar diagram di bawah iniAdapun penjelasan dari masing-masing komponen komunikasi interpersonal tersebut adalah sebagai berikut Devito, 1997a. Pengirim-Penerima Komunikasi interpersonal paling tidak melibatkan dua orang, setiap orang terlibat dalam komunikasi interpersonal memfokuskan dan mengirimkan serta mengirimkan pesan dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan. Istilah pengirim-penerima ini digunakan untuk menekankan bahwa, fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal, contoh komunikasi antara orang tua dan Encoding-Decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan-pesan yang akan disampaikan dikode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata simbol dan sebagainya. Sebaliknya tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima, disebut juga sebagai Decoding. Dalam komunikasi interpersonal, karena pengirim juga bertindak sekaligus sebagai penerima, maka fungsi encoding-decoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antar Pesan Pesan merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan komunikator untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan itulah yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh Saluran Saluran ini berfungsi sebagai media dimana dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima pesan atau informasi. Saluran komunikasi personal baik yang bersifat langsung perorangan maupun kelompok lebih persuasif dibandingkan dengan saluran media massa. Hal ini disebabkan pertama, penyampaian pesan melalui saluran komunikasi personal dapat dilakukan secara langsung keadaan khalayak. Contoh dalam komunikasi antarpribadi kita berbicara dan mendengarkan saluran indra pendengar dengan suara. Isyarat visual atau sesuatu yang tampak seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya.e. Gangguan atau Noise Gangguan atau noise terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik, psikologis atau semantik. Adapun penjelasan dari masing-masing gangguan atau noise tersebut adalah sebagai berikut Gangguan Fisik. Gangguan ini biasanya berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan, seperti kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. Gangguan Psikologis. Gangguan ini timbul karna adanya perbedaan gagasan dan penilaian subyektif di antara orang yang terlibat di antara orang yang terlibat dalam komunikasi seperti emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap dan sebagainya. Gangguan Semantik. Gangguan ini terjadi kata-kata atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, sering kali memiliki arti ganda, sehingga menyebabkan penerima gagal dalam menangkap dari maksud-maksud pesan yang disampaikan, contoh perbedaan bahasa yang digunakan dalam Umpan Balik Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal. Umpan balik ini bersifat positif apabila dirasa saling menguntungkan. Bersifat positif apabila tidak menimbulkan efek dan bersifat negatif apabila Bidang Pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor yang paling penting dalam komunikasi antarpribadi. Komunikasi akan terjadi apabila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman yang Efek Dibanding dengan bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh untuk mengubah sikap, perilaku kepercayaan dan opini komunikasi. Hal ini disebabkan komunikasi dilakukan dengan tatap dan Tujuan Komunikasi Interpersonal Menurut Arni 2005, komunikasi interpersonal memiliki fungsi dan tujuan, antara lain yaitu sebagai berikuta. Menemukan diri sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku Menemukan dunia luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang Berubah sikap dan tingkah laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi Untuk bermain dan kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan Untuk membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain dan Tingkatan Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, berdasarkan prosesnya, komunikasi interpersonal dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Model Linear. Model pertama dalam komunikasi interpersonal digambarkan sebagai bentuk yang linear atau searah, proses di mana seseorang bertindak terhadap orang lain. Ini adalah model lisan yang terdiri atas lima pertanyaan. Siapa?, apa yang dikatakan?, Sedang berbicara di mana?, berbicara pada siapa?, Apa dampak dari pembicaraan tersebut?.Model Interaktif. Model interaktif menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana pendengaran memberikan umpan balik sebagai respon terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikan. Model Transaksional. Menekankan pada pola komunikasi yang dinamis dan berbagai peran yang dijalankan seseorang selama proses tingkatan dalam komunikasi interpersonal yaitu Wood, 2013 Komunikasi I-It. Dalam komunikasi I-it, interaksi antara kita dan orang lain sangat tidak personal, bisa dikatakan orang lain hanya sebagai objek. Membuat kita tidak mengakui keberadaan orang lain secara personal, melainkan hanya hanya bersifat kebendaan. Komunikasi I-You. Jenis yang paling banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari. Kita memperlakukan orang lain lebih dari sekedar objek, tetapi kita sepenuhnya tidak menganggap mereka sebagai manusia yang I-Thou. Jenis komunikasi ini jarang terjadi dalam sebuah interaksi sosial, model ini sebagai bentuk tertinggi dalam interaksi manusia, karena di dalamnya manusia saling menguatkan dan menghargai keunikan Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Menurut Wood 2013, faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut Etika. Etika adalah cabang dari filsafat yang fokus pada prinsip moral dan aturan terkait perilaku. Etika menaruh perhatian pada masalah benar dan salah. oleh karena komunikasi interpersonal bersifat tidak dapat ditarik kembali, ia selalu memiliki dampak dalam etika antar manusia. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan berpengaruh terhadap orang lain. Dengan demikian, orang yang bertanggung jawab selalu berhati-hati dengan etika dalam komunikasi. Makna. Proses pemaknaan muncul dari bagaimana kita menginterpretasikan komunikasi. Dalam komunikasi interpersonal, seorang selalu menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Hubungan. Komunikasi interpersonal adalah cara utama untuk membangun dan memperbaiki sebuah hubungan. Bagaimana cara kita menangani masalah? Apakah dengan konfrontasi, menjauh, atau menggunakan strategi khusus untuk segera memperbaiki hubungan? Oleh karena komunikasi tidak memiliki makna intrinsik, kita harus membangkitkan pemahaman pribadi terkait menurut Devito 1997, hambatan-hambatan yang kemungkinan terjadi dalam komunikasi interpersonal dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikut Polarisasi. Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan menguraikan dalam bentuk ekstrim baik atau buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Orientasi intensional. Orientasi intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek dan kejadiannya setelah itu memperhatikan cirinya. Dengan menggunakan orientasi akan cenderung diarahkan oleh apa yang dilihat memang terjadi dan bukan oleh ciri sekilas pandang. Potong Kompas. Merupakan kesalahan evaluasi dimana orang gagal mengkomunikasikan makna yang mereka maksudkan. William Haney mendefinisikannya sebagai pola salah komunikasi yang terjadi bila pengirim pesan dan penerima saling menyalahkan artikan makna pesan mereka. Potong kompas dapat mempunyai dua bentuk. Dalam bentuk yang pertama, di permukaan tampaknya ketidak-sepakatan padahal pada tingkat makna terjadi kesepakatan. Jenis kedua, di permukaan tampaknya kedua orang ingin sependapat karena mereka menggunakan kata-kata yang sama tetapi jika mengamati lebih cermat akan terlihat bahwa sebenarnya ada ketidak-sependapatan yang PustakaArni, Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta Bumi Onong Uchjana. 2001. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung Citra Aditya H. Gumelar. G. 2013. Psikologis Komunikasi dan Persuasi. Jakarta 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Professional Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta Salemba Humanika.

BABII KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Kedua jenis tersebut yakni direct counseling, yakni konseling yang langsung terarah, dan non-directive counseling, yakni konseling yang tidak langsung terarah. kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda. 2. Ajukan pertanyaan tentang minat

yxKK4u.
  • q5839p7c3p.pages.dev/383
  • q5839p7c3p.pages.dev/210
  • q5839p7c3p.pages.dev/228
  • q5839p7c3p.pages.dev/315
  • q5839p7c3p.pages.dev/142
  • q5839p7c3p.pages.dev/193
  • q5839p7c3p.pages.dev/223
  • q5839p7c3p.pages.dev/275
  • q5839p7c3p.pages.dev/299
  • pertanyaan tentang komunikasi interpersonal dan konseling